LIKE THIS YO




Rabu, 23 Maret 2011

Tsunami, Krisis Terberat Sejak PD II


Perdana Menteri Jepang Naoto Kan menyatakan jika bencana tsunami yang melanda negaranya pada Jumat lalu adalah krisis terberat sepanjang sejarah sejak Perang Dunia II. Bencana itu, telah melumpuhkan berbagai sendi kehidupan di Jepang.

"Dalam 65 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, ini adalah yang paling sulit dan krisis yang paling sulit bagi Jepang," katanya dalam sebuah konferensi pers di televisi, seperti dikutip CNN, Senin (14/3/2011).

Ia mengatakan, Jepang memiliki banyak kesulitan di masa lalu. Namun, kata dia, kesulitan-kesulitan itu dapat mengembalikan kesejahteraan masyarakat yang sudah dibangun pemerintahannya.

"Jadi berkaitan dengan gempa dan tsunami, saya yakin bahwa orang Jepang bisa bersatu untuk bekerja sama," katanya.

Kan juga meminta warganya untuk bekerjsama dengan kerabat dan anggota keluarganya. "Sehingga Jepang bisa menjadi tempat yang lebih baik. Kita bisa melakukannya bersama-sama," katanya.

Kan juga meminta agar masyarakat bisa memahami pemadaman listrik bergilir di beberapa daerah agar bisa digunakan untuk pekerja darurat dalam memperbaiki pembangkit listrik. Saat ini, sekitar 2,5 juta rumah atau sekitar 4 persen dari total rumah di Jepang mengalami pemadaman bergilir.

Lampu-lampu di landmark dimatikan untuk menghemat energi, termasuk Tokyo Tower dan Rainbow's Bridge.

Jumlah korban tewas dalam bencana itu mendekati 1.600 pada hari Minggu, dengan lebih dari 1.900 terluka dan hampir 1.500 hilang, kata Badan Kepolisian Nasional. Gempa bumi berkekuatan 8,9 menembus Jepang pada Jumat, memicu gelombang besar yang mengakibatkan kerusakan.

Warga berharap, kebocoran nuklir akibat terjangan tsunami dapat teratasi.

"Saya sudah tidak tidur sejak Jumat karena gempa susulan. Sekarang saya juga khawatir dengan nuklir. Kami memiliki gagasan tentang apa yang harus dilakukan gempa bumi melanda, tapi apa yang harus saya lakukan dalam radiasi bocor?" kata Indri Rosid, yang tinggal di Tokyo.

Rosid mengatakan ia memiliki peralatan untuk mengantisipasi situasi gempa darurat seperti senter, dokumen dan makanan kaleng. "Tapi aku tidak punya untuk kebocoran radiasi karena tidak ada yang mengajarkan Anda apa yang harus dilakukan dalam kasus itu," katanya.



sumber : www.detiknews.com

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentarmu,, bebas, terserah,
shin-azmi.blogspot.com

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal